Kesinambungan di dunia pengetahuan saat ini
sangat dirasakan, baik bagi para ilmuwan maupun rakyat awam. Sesuai dengan
perkembangan jaman hal ini sangat diperlukan oleh semua kalangan. Tujuan dari
perkembanmgan pengetahuan yaitu untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan
tugasnya dengan cara yang praktis dan mudah. Oleh sebab itu, disusunlah makalah
ini.
Berhubungan
dengan perkembangan pengetahuan, dalam makalah ini akan membahas tentang
mencangkok. Maka dari itu, makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian,
alat dan bahan serta cara mencangkok. Hal itu bertujuan untuk memudahkan
masyarakat dalam proses mencangkok.
Pembuatan
makalah ini diharapkan dapat berguna bagi para petani kebun ataupun masyarakat
yang ingin mempelajari tentang cangkok. Saya mengharapkan partisipasi dari para
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat.
Penulis
Daftar isi
Kata pengantar ....................................................................................................ii
Daftar isi …........................................................................................................iii
I. Pendahuluan ….................................................................................................1
1.1 Latar belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan…………. ..........................................................................................
2
1.4 Manfaat …………..........................................................................................2
II Tinjauan Pustaka……......................................................................................
3
2.1 Tinjauan Pustaka…........................................................................................
3
III Metodelogi………………………..….
........................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat……. ...............................................................................
6
3.2 Alat dan Bahan ...............................................................................................6
3.3 Cara Kerja……………… ..............................................................................6
IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................................7
4.1 Hasil………… ...............................................................................................7
4.2 Pembahasan ...................................................................................................7
V. Kesimpulan .....................................................................................................8
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................8
5.2 Saran…….......................................................................................................8
Daftar pustaka
.....................................................................................................9
Lampiran ...........................................................................................................10
I.Pendahuluan
1.2
Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari tanaman melakukan beberapa aktivitas yang berguna dalam
rangka mempertahankan hidup, seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi, dan
berkembang biak. Awal perkembangbiakan umumnya ditandai dengan perkecambahan.
Dan tentunya di dalamnya terdapat struktur yang cukup rumit. Perkembangbiakan
pada setiap tanaman tidaklah sama. Ada beberapa spesies tanaman yang
berkembangbiak dengan cara generatif dan ada juga yang berkembangbiak dengan
cara vegetatif. Berbagai jenis tanaman sama sama berkembang biak ,
tapi tanaman berkembang biak dengan cara yang berbeda beda. Perbanyakan tanaman
juga memiliki beberapa jenis cara, diantaranya adalah perbanyakan segara genetatif
maupun vegetatif.
Mencangkok adalah suatu
cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu
bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang
kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain,
mencangkok juga dapat diartikan suatu perbanyakan vegetatif secara buatan tanpa
baikan dengan menggunakan bagian dari tanaman. Kegiatan perbanyakan
tanaman dengan mencangkok merupakan kegiatan yang biasa dilakukan di nursery
tanaman buah.
Tanaman induk yang akan
dicangkok dipilih karena karakternya yang diinginkan. Tanaman induk
diusahakan setelah dicangkok tidak mati sehingga dapat berkembang kembali dan
menjadi tanaman induk untuk dicangkok di kemudian hari lainnya. Cangkok merupakan
metode untuk memacu munculnya sistem perakaran.
1.2 Rumusan Masalah
Walaupun
mencangkok sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Tetapi banyak
juga masyarakat yang jarang menggunakan cangkok, kebanyakan dari mereka
beranggapan bahwa mencangkok itu rumit dan kemungkinan untuk tumbuhnya sangat
kecil. Sebagian masyarakat ini lebih memilih membeli biji tumbuhan yang biasa
dijual di pertanian, meskipun jangka waktu tumbuhnya lebih lama. Padahal,
sebenarnya mencangkok itu tidak rumit dan akan berhasil jika kita tahu
langkah-langkah yang benar. Lagi pula, hasil tumbuhan yang dicangkok akan sama
persis dengan induknya. Perlunya pengetahuan tentang mencangkok sangat penting
untuk semua orang. Baiknya menteri pertanian ataupun pemerintah memberikan
bimbingan kepada para petani kebun ataupun seluruh masyarakat.
1.3
Tujuan
1. Untuk memberikan
pengetahuan pentingnya mencangkok bagi perkembang biakkan tumbuhan
2. Untuk memberikan keuntungan-keuntungan mencangkok
3. Untuk memberitahukan secara langsung cara mencangkok
4. Melakukan atau memperagakan cara mencangkok tanaman mangga
1.4
Manfaat
·
Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih
cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji
·
Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat
yang sama dengan induknya.
·
Tingkat keberhasilannya lebih tinggi,
karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon
induk.
·
Produksi dan kualitas buahnya akan
persis sama dengan tanaman induknya.
·
Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada
tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.
II.
Tinjauan Pustaka
Mencangkok adalah
teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon
induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Teknik ini
relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih
tinggi, karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada dipohon
induk (Prastowo, 2006).
Cangkok adalah proses
perbanyakan tanaman dengan cara melukai cabang tanaman dan menutupnya dengan
media cangkok, kemudian dari luka tersebut muncul akar (Ambarwati, 2007).
Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok yaitu produksi dan kualitas buahnya
akan persis sama dengan tanaman induknya. Dan tanaman asal cangkok bisa ditanam
pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.
Sedangkan kerugian pembibitan dengan sistem cangkok yaitu pada musim kemarau
panjang tanaman tidak tahan kering, tanaman mudah roboh bila ada angin kencang
karena tidak berakar tunggang, pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak
cabang yang dipotong, dan dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok
beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak
bisa dilakukan dengan cara ini (Prastowo, 2006).
Pembungkus cangkok
sangat dianjurkan untuk memakai pembungkus plastik. Kelebihan memakai plastik
yaitu relatif lebih murah dan mudah diperoleh; kedap air sehingga media tetap
basah dan tak perlu disiram; pembungkus dari plastik mudah dilepas; akar-akar
yang baru tumbuh dalam cangkokan tidak akan putus karena tidak melekat di
plastik (Rahardja & Wahyu, 2007).
Akar yang akan
dicangkok harus berukuran sebesar pensil, usia sedang dengan tanda warna kulit
kayu abu-abu putih, tidak hijau, dan tidak cokelat. Ranting harus dipilih yang
sehat, tidak ada tanda-tanda kena amur atau serangan hama. Pengupasan kulit
kayu akan memutus aliran zat makanan dari daun, sehingga zat makanan akan
menumpuk di dekat sayatan atas dan merangsang pertumbuhan akar (Rahardja &
Wahyu, 2007).
Metode Penyambungan
Metode Penyambungan
Menurut Ashari (1995) terdapat 2 metode penyambungan, yaitu sambung tunas dan
sambung mata tunas.
1.Sambung Tunas/Grafting
Agar persentase jadi dapat
memuaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
a.Batang atas dan batang bawah harus kompatibel.
b.Jaringan kambium kedua tanaman harus bersinggungan.
c. Dilakukan saat
kedua tanaman berada pada kondisi fisiologis yang tepat.
d. Pekerjaan segera
dilakukan sesudah entres diambil dari pohon induk.
e. Tunas yang
tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah penyambungan
selesai agar tidak menyaingi pertumbuhan tunas batang atas. Metode yang
dikembangkan adalah sambung lidah (tongue grafting), sambung samping (side
grafting), sambung celah (cleft grafting), sambung susu (approach grafting),
dan sambung tunjang (inarching).
2. Sambung Mata
Tunas/Okulasi (Budding)
Masalah yang sering timbul dalam
pelaksanaan teknik ini menurut Ashari (1995) adalah sukarnya kulit kayu batang
bawah dibuka, terutama pada saat tanaman dalam kondisi pertumbuhan aktif, yakni
pada saat berpupus atau daun-daunnya belum menua. Hal ini berkaitan
dengan kondisi fisiologis tanaman. Sebaiknya okulasi dilakukan saat tanaman
dalam kondisi dorman.
Budding dapat menghasilkan
sambungan yang lebih kuat, terutama pada tahun-tahun pertama daripada
metode grafting lain karena mata tunas tidak mudah bergeser. Budding juga
lebih ekonomis menggunakan bahan perbanyakkan, tiap mata tunas dapat menjadi
satu tanaman baru. Entres harus segera digunakan untuk okulasi maupun uuntuk
sambung, karena penundaan okulasi dan penyambungan lebih dari satu hari sejak
pengambilan entres akan menurunkan presentase bibit jadi dan memperlambat
pertumbuhan (Sumarsono, 2002).
Metode budding yang sering digunakan
antara lain okulasi sisip (chip budding), okulasi tempel dan sambung T
(T-budding). Pemilihan metode tergantung pada beberapa pertimbangan, yaitu
jenis tanaman, kondisi batang atas dan batang bawah, ketersediaan bahan, tujuan
propagasi, peralatan serta keahlian pekerja (Ashari, 1995).
Teknik okulasi yang pertama kali
dipersiapkan adalah pengambilan entres dari pohon induk dilakukan sehari
sebelum okulasi yaitu pada sore hari dimana kondisi lingkungan disekitarnya
sedang cerah. Cabang-cabang yang digunakan sebagai sumber entris dipotong
dengan gunting stek dengan jumlah mata tunas 5 buah per cabang.
Potongan-potongan cabang sumber entris diikat menjadi satu dengan tali dan
dibalut dengan kertas koran. Kemudian kumpulan cabang-cabang tadi diletakkan di
tempat yang lembab. Beberapa jam sebelum okulasi, cabang-cabang sumber entris
diambil dari pohon induk. Pada saat okulasi, entris diambil dari cabang sumber
entris dengan menggunakan pisau okulasi. Bentuk dari irisan tersebut adalah
bulat (Yusran, 2011).
Taksonomi dan Morfologi Mangga
Menurut Rukmana (1997), tanaman
mangga termasuk dalam tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dengan biji tertutup
(Angiospermae) dan berkeping dua (Dicotyledoneae).Tanaman mangga dalam
sistematika (Taksonomi) tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Devisi
: Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub
devisi
: Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas
: Dicotyledoneae (biji berkepng dua)
Ordo
: Sapindales
Famili
: Anacardiaceae (mangga-manggaan)
Genus
: Mangifera
Species
: Mangifera
indica L.
III. Metodelogi
3.1
Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan pada bulan Oktober
sampai dengan Bulan November di rumah tetangga saya di Perumahan Dalung Permai
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat:Pisau, Kursi, Tangga, Plastik
Bening
3.2.2
Bahan: Pohon Mangga, Tanah Subur dan
Agak Basah
3.3
Cara Kerja
1.
Pilihlah pohon yang unggul untuk dicangkok, kalau bias Carilah dahan yang tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil
2. Ukurlah dari batang pohong paling sedikit 10 cm
3. Kupaslah kulit dahan yang akan di cangkok sekelilingnya dengan panjang
kupasan ± 5 cm.
4. Setelah selesai dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering
5. Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
6. Selanjutnya, bungkuslah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah
tidak jatuh.
IV.
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Hasil pencangkokan yang saya lakukan dengan menggunakan
media tanaman plastic dengan kompos pada tanaman mangga tidak berhasil dan
percobaan itu tidak tumbuh akar sma sekali.
4.2
Pembahasan
Dari hasil percobaan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam mencangkok
pohon mangga diantaranya adalah
1.Batang yang
dicangkok, batang harus dalam kondisi baik atau tidak cacat, tidak terlalu tua
maupun muda, berdiameter sesuai.
2. Faktor media, kondisi media meliputi ketersediaan unsur hara penunjang
pertumbuhan akar, kelarutan zat hara, pH, tekstur, jumlah bahan organik.
3. Faktor cahaya matahari, diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis
yang hasilnya ditransmisikan ke seluruh jaringan melalui floem.
4. Fotosintesis, proses fotosintesis dapat pula mempengaruhi perkembangan akar.
5. Cuaca (Curah hujan) dan kelembaban yang sesuai.
6. Teknik pencangkokan, pada batang yang dicangkok dihilangkan floemnya
menyebabkan zat-zat hasil fotosintesis tidak dapat sampai ke perakaran tetapi
terkumpul pada bagian atas cangkok, cadangan makanan tersebut digunakan tanaman
untuk pertumbuhan akarnya
Sesuai dengan hasil
pengamatan praktikum berhasil dalam proses pencangkokan. Pengamatan dilakukan
selama 3 minggu. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari munculnya kalus pada
batang yang dicangkok. Kelebihan dari mencangkok antara lain: sifat
tanaman baru persis seperti induknya, Tanaman dari bibit cangkok bisa
menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat (± 4 tahun), dan waktu yang
dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat, 1-3 bulan. Kelemahan dalam
mencangkok ini adalah tidak dapat dilakukan secara besar-besaran, bibit cangkok
sulit bertahan hidup di daerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya
pendek, serta perakaran tidak kuat untuk menopang berdirinya tanaman.
V.Kesimpulan
5.1
Kesimpulan
Dari pemaparan pada bab sebelumnya
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menempel atau okulasi adalah salah satu
jenis perbanyakan secara vegetatif buatan. Cara memperbanyak tanaman
dengan okulasi memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan stek dan
mencangkok karena okulasi dilakukan pada tanaman dengan perakaran yang baik
serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang
mempunyai rasa buah lezat, tetapi mempunyai perakaran yang kurang baik. Salah
satu tanaman yang dapat di okulasi adalah tanaman puring.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi.
Kelebihannya adalah dapat diperoleh tanaman dengan produktifitas yang
tinggi, ada beberapa warna di satu pohon, tanaman memiliki sifat yang baru,
pertumbuhan tanaman yang seragam, penyiapan benih relatif singkat. Sedangkan
kelemahannya adalah terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang
normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang
atas (entres) dan bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak
terpenuhi kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak tumbuh
sangat besar.
5.2 Saran
Dalam mengokulasi tanaman sebaiknya dilakukan pada saat
kulit batang bawah maupun batang atas mudah dikelupas dari kayunya. Dan jangan
melakukan okulasi pada saat musim hujan, sebab tempelan bisa kemasukan air.
Apabila tempelan kemasukan air, kemungkinan keberhasilan okulasi sangat kecil .
Dengan mengetahui syarat tanaman yang dapat di okulasi dan faktor- faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilan okulasi, hendaknya dapat dijadikan bekal baik
oleh mahasiswa maupun masyarakat luas dalam mengokulasi tanaman sehingga
kegagalan dalam mengokulasi tanaman dapat diminimalizir.
Daftar
Pustaka
http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2014/05/makalah-perbanyakan-tanaman-mangga.html
http://atikagita.blogspot.com/2012/11/makalah-mencangkok-kata-pengantar.html
http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2014/05/makalah-perbanyakan-tanaman-mangga.html
https://wukiresychaesarina.wordpress.com/2013/02/20/laporan-hasil-mencangkok-pohon-mangga-biology/
http://siskannajwa.blogspot.com/2014/02/mencangkok.html
Terimakasih Atas Kunjungannya.