17 March 2022

Kembali Ngeblog Di Tahun 2022

Halo Semuanya..

Udah gak terasa hampir lebih dari 6-7 tahun aku vakum dari blog ini. Pdahal beberapa postingan lumayan yaa viewernya wkwkwkw. Sedikit flashback aku aktif ngeblog jam SMP - SMA. Cuma karena kesibukan dan asik bersosialiasi makanya lupa deh aktif lagi :(

Moon maaf ni, agar 



Agak nyesel karena berhenti di tengah jalan untuk aktif nulis-nulis artikel. Karena disaat aku baru selesai kuliah dan waktunya untuk nyari kerja/buat bisnis aku baru mengenal istilah copywriting. Sebuah ilmu yang mengubah sebuah kalimat/kata2 yang bisa menggerakan seseorang untuk membeli atau tertarik pada produk kita 

Cakep gak tu ? Ilmu yang kepakek bgt di bidang bisnis/marketing untuk jaman sekarang. Oke lagi dalam fase untuk banyak belajar hal baru ni moga aja 1-2 tahun lagi kerasa efeknya. 


Semangat kalian semua...


To be Continue.....


Baca selengkapnya

21 May 2015

Makalah Tentang HIV/AIDS (Biologi)



Kata Pengantar
Dengan mengucapkan syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya makalah dengan judul “ HIV/AIDS” ini dapat diselesaikan. Pembuatan makalah ini dimaksudkan sebagai tugas akhir semester 2 materi biologi saya . Maka dari pada itu, makalah ini akan menjelaskan semua yang berhubungan  dengan penyakit AIDS . Hal itu bertujuan untuk memudahkan siswa-siswi untuk memahami salah satu penyakit HIV / AIDS  yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia.

           Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dalam bentuk penyajian , kelengkapan isi, dan lain-lainnya. Untuk itu dengan senang hati kami akan menerima segala saran, kritik dari para pembaca guna memperbaikan makalah ini di kemudian hari.Pembuatan makalah ini diharapkan dapat berguna bagi para siswa  yang ingin mempelajari tentang imunitas lebih dalam. Saya mengharapkan partisipasi dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi setiap orang yang membacanya.

                                                                                                                                             Penulis









Daftar isi

Kata pengantar ..............................................................................................i
Daftar isi ......................................................................................................ii
Bab I pendahuluan .......................................................................................1
1.1  Latar belakang ........................................................................................1
1.2  Rumusan masalah ...................................................................................2
1.3  Tujuan penelitian ....................................................................................2
1.4  Manfaat penelitian .................................................................................2

Bab II Metodelogi …………………………................................................ 3
  2.1  Waktu dan Tempat ............................................................................. ..3
  2.2  Alat dan Bahan ..................................................................................... 3
  2.3  Cara Kerja ............................................................................................. 3


Bab III Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 4
3.1  Sejarah HIV/AIDS ............................................................................... 4
3.2  Pengertian …………............................................................................. 4
3.3  Gejala HIV/AIDS ................................................................................ 5
3.4  Cara Penularan…………………...........................................................6
 3.5  Cara Pencegahan….............................................................................. 6


Bab IV Kesimpulan dan Saran ...................................................................7
4.1  Kesimpulan ..........................................................................................7
4.2  Saran ....................................................................................................7
Daftar pustaka ............................................................................................8


BAB I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologic spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.
Seperti yang  diketahui , AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Mungkin kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar-seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin yang berkepanjangan. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan kita semua. Dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan itulah kami sebagai pelajar, sebagai bagian dari anggota masyarakat dan sebagai generasi penerus bangsa, merasa perlu memperhatikan hal tersebut.


1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.      Apakah HIV/AIDS itu?
2.      Bagaimana penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS tersebut?
3.      Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulis mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui HIV/AIDS tersebut.
2.      Agar mengerti tentang penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS.
3.      Supaya memahami cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut.
4.      Memberi saran agar tidak terkena HIV/AIDS

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin saya sampaikan  adalah untuk memberikan informasi kepada para pembaca , utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit AIDS.  Dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dan akibat dari HIV/AIDS itu.




II. Metodelogi

2.1 Waktu dan Tempat
    Pembuatan makalah  ini dilakukan pada tanggal 7 Mei – 10 Mei 2015  di Perumahan Dalung Permai.

2.2 Alat dan Bahan
    2.2.1 Alat&Bahan : Laptop, Buku Biologi, Internet

2.3 Cara Kerja
1. Mengunakan Studi Pustaka
2. Cari suatu penyakit untuk diteliti dengan mecarinya di internet, jika tidak ada sesi wawancara







III. Pembahasan

3.1 SEJARAH HIV/AIDS
   Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan nama human immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang makapara peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh.
Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara. Dikatakan pula bahwa epidemic yang terjadi tidak saja mengenal penyakit (AIDS), virus (HIV) tetapi juga reaksi/dampak negative berbagai bidang seperti kesehatan, social, ekonomi, politik, kebudayaan dan demografi. Hal ini merupakan tantangan yang harus diharapi baik oleh negara maju maupun negara berkembang.
3.2 Pengertian
3.2.1 Virus HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
  Virus HIV ini dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia akibat terkena pilek biasa.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEwdUsfjtF5xZV_T9sg4D98b3Op-DFCmTb-7k08KPXKe6P9pZd1jg8i49a5JlJo63Lkfykjn6ASRlR2tnMdJ_AtqOwACTkhuMrcabIHas0sKZX-y2qlxqnfXO2xqIl0nlnLrtxlTNpT50/s1600/hiv-aids.jpg
3.2.2 Penyakit AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan dampak atau efek dari perkembang biakan virus HIV dalam tubuh makhluk hidup. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih yang banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Saat ini tidak ada obat, serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS.
Bahaya AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati (LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik, dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.
3.3 Gejala Virus HIV/AIDS
Geajala penyakit HIV/AIDS  tidak selalu muncul ketika terinfeksi AIDS, beberapa orang menderita sakit mirip flu dalam waktu beberapa hari hingga beberapa minggu setelah terpapar virus. Mereka mengeluh deman sakit kepala, kelelahan dan kelenjar getah bening membesar di leher. Gejala HIV AIDS bias jadi salah satu/lebih dari ini semua biasanya hilang dalam  beberapa minggu . Perkembangan penyakit sangat bervariasi setiap orangnya. Kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa bulan sampai lebih dari 10 tahun. Selama periode ini ,virus terus berkembang secara aktif  menginfeksi dan memebunuh sel-sel kekebalan tubuh . Sistem kekebalan memungkinkan kita untuk melawan bakteri, virus, dan peyebab infeksi lainnya.  Virus HIV menghancurkan sel-sel yang berfungsi sebagai “pejuang” infeksi primer, yang disebut sebagai CD4 + atau sel T4. Setelah system kekebalan melemah  gejala HIV/AIDS akan muncul. Gejala AIDS adalah tahap yang paling maju dalam infeksi HIV. Definisi AIDS termasuk semua orang yang terinfeksi HIV yang memeiliki kurang 200 CD4 + sel per mikroliter darah. Adapun tanda-tanda klinis penderita AIDS :
1.      Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan
2.      Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3.      Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
4.      Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis
5.      Dimensia/HIV ensefalopati
3.4 Cara Penularan Virus HIV/AIDS
Virus HIV terdapat dalam darah, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua yang berupa cara tubuh yang bersal dari tubuh penderita HIV dapat dipastikan infeksius dan sangat berpotensial untuk menularkan virus ini pada orang lain, termasuk ketika seseorang penderita HIV positif melakukan hubungan seksual dengan pasangannya. Dan bukan tidak mungkin jika pasangan seksual itu juga terjangkit penyakit HIV/AIDS apalagi tidak menggunakan kondom. Baik penderita pria maupun wanita sangat beresiko menularkan virus HIV ini ketika pasangan melakukan hubungan badan, yakni melalu cairan sperma(laki-laki) dan melalu darah menstruasi pada vagina(perempuan). Selain itu HIV juga ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersamaan dengan penderita HIV  dengan yang bukan penderita(kemungkinan besar akan terinfeksi). Dan juga virus HIV bias ditularkan oleh seorang ibu yang positif menderita HIV/AIDS ketika ia hamil dan memberi ASI untuk anakanya.
3.5 Penanggulangan /Pencegahan Virus HIV/AIDS
Beberapa hal yang bisa dilakukan agar semakin sedikit orang yang terkena , yaitu dengan:
- Menghindari Free Sex sebisa mungkin
-
Usahakan hanya melakukan hunungan seksual dengan 1 pasangan
-
Memberikan vaksinanasi jika ibu hamil  positif HIV agar bayi  kemungkinan kecil terkena HIV
- Tidak mendonorkan darah jika sudah terkena HIV

Adapun usaha lain yang dapat dilakukan yaitu : memberikan penyuluhan/informasi kepada seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS , melalui penyebaran brosur, poster-poster yang berhubungan dengan HIV/AIDS , dan melalui iklan di media massa baik itu media cetak/ media elektronik. 


BAB IV. Penutup
4.1 Kesimpulan
Kesimpulannya adalah bahwa kita harus waspada terhadap virus HIV/AIDS. Makalah di atas juga menjelaskan pengertian, sejarah, cara penularan , gejala-gejal dan pencegahannya. Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan mengenai makalah ini adalah:
1.      HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.
2.      Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut.
3.      Hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yang ada hanyalah pencegahannya saja.

4.2 Saran
Menurut saya sebaiknya anda sebagai pembaca janganlah sampai terkena virus HIV yang menyebabkan penyakit AIDS, karena penyakit ini sungguh berbahaya. Sebaiknya jangan melakukan hubungan seks jika anda belum menikah dan jika mau melakukannya sebaiknya ada memakai pelindung seperti kondom. Jangan juga sering-sering berganti pasangan karena itu meningkat resiko terkena HIV/AIDS.




Daftar Pustaka


Baca selengkapnya

18 February 2015

Presentasi Tentang Jenis Dan Bentuk Tulang (Biologi)


Hai sobat, akhir2 ini blog saya semakin banyak di kunjungi orang berkat keisengan saya mengunggah artikel tentang "Makalah Mencangkok Mangga". itu membuat saya senang dan semakin semangat dalam mebuat artikel yang bermanfaat dan bnayak di baca oleh blogger di indonesia.

Nah kali saya juga akan membagikan sebuah hasil presentasi Bio saya yang dulu siapa tau saja ada yang lagi butuh/ kepepet baru inget tugas membuat presentasi Bio. Wkwkwkwkwkwkwk. oke tanpa babibu lagi ini dia saya akan membagikan Tugas Presentasi Bio saya



For ScreenShot:


Baca selengkapnya

20 November 2014

Website Terbaik Buat Download Wallpaper

 
Terkadang jika kita sudah bosan dengan tampilan wallpaper kita, kita akan mengantikannya menjadi yang lebih berbeda tergantung minat/kesukaan kita(termasuk yang suka Anime). Tapi apakah kalian tau website  yang menyediakan berbagai macam Wallpaper berbagai jenis Full Hd yang keren-keren? . Kali ini  RevanBlog akan memberi info website2 yang menyediakan wallpaper dengan resolusi tinggi, kualitas yang baik , dan lain-lain...







Website Terbaik Buat Download Wallpaper:
















Baca selengkapnya

17 November 2014

Makalah Biologi Tentang Mencangkok Mangga

Hai Sobat, Lama gak ngeblogging. Dikesempatan ini saya akan membagikan tugas membuat makalah yang di berikan oleh guru saya. Tenang aja makalah ini dipastikan sudah lengkap dan memenuhi kriteria makalah. kalau mau copy inget di daftar pustaka isi alamat link saya ya. Mksih atas kunjungannya. 
Kata Pengantar
   Kesinambungan di dunia pengetahuan saat ini sangat dirasakan, baik bagi para ilmuwan maupun rakyat awam. Sesuai dengan perkembangan jaman hal ini sangat diperlukan oleh semua kalangan. Tujuan dari perkembanmgan pengetahuan yaitu untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan tugasnya dengan cara yang praktis dan mudah. Oleh sebab itu, disusunlah makalah ini.
            Berhubungan dengan perkembangan pengetahuan, dalam makalah ini akan membahas tentang mencangkok. Maka dari itu, makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian, alat dan bahan serta cara mencangkok. Hal itu bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam proses mencangkok.
            Pembuatan makalah ini diharapkan dapat berguna bagi para petani kebun ataupun masyarakat yang ingin mempelajari tentang cangkok. Saya mengharapkan partisipasi dari para pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat.

                                                                                                                                             Penulis











Daftar isi

Kata pengantar ....................................................................................................ii
Daftar isi  …........................................................................................................iii
I. Pendahuluan ….................................................................................................1
1.1 Latar belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ..........................................................................................2
1.3 Tujuan…………. .......................................................................................... 2
1.4 Manfaat …………..........................................................................................2
II Tinjauan Pustaka……...................................................................................... 3
2.1 Tinjauan Pustaka…........................................................................................ 3

III Metodelogi………………………..…. ........................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat……. ............................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ...............................................................................................6
3.3 Cara Kerja……………… ..............................................................................6

IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................................7
4.1 Hasil………… ...............................................................................................7
4.2 Pembahasan ...................................................................................................7
V. Kesimpulan .....................................................................................................8
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................8
5.2 Saran…….......................................................................................................8

Daftar pustaka .....................................................................................................9
Lampiran ...........................................................................................................10






I.Pendahuluan

1.2 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanaman melakukan beberapa aktivitas yang berguna dalam rangka mempertahankan hidup, seperti bernapas, berfotosintesis, respirasi, dan berkembang biak. Awal perkembangbiakan umumnya ditandai dengan perkecambahan. Dan tentunya di dalamnya terdapat struktur yang cukup rumit. Perkembangbiakan pada setiap tanaman tidaklah sama. Ada beberapa spesies tanaman yang berkembangbiak dengan cara generatif dan ada juga yang berkembangbiak dengan cara vegetatif.  Berbagai jenis tanaman sama sama berkembang biak , tapi tanaman berkembang biak dengan cara yang berbeda beda. Perbanyakan tanaman juga memiliki beberapa jenis cara, diantaranya adalah perbanyakan segara genetatif maupun vegetatif.
Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain, mencangkok juga dapat diartikan suatu perbanyakan vegetatif secara buatan tanpa baikan dengan menggunakan bagian dari tanaman. Kegiatan perbanyakan tanaman dengan mencangkok merupakan kegiatan yang biasa dilakukan di nursery tanaman buah.
Tanaman induk yang akan dicangkok dipilih karena karakternya yang diinginkan. Tanaman induk diusahakan setelah dicangkok tidak mati sehingga dapat berkembang kembali dan menjadi tanaman induk untuk dicangkok di kemudian hari lainnya. Cangkok merupakan metode untuk memacu munculnya sistem perakaran.




1.2  Rumusan Masalah
Walaupun mencangkok sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Tetapi banyak juga masyarakat yang jarang menggunakan cangkok, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa mencangkok itu rumit dan kemungkinan untuk tumbuhnya sangat kecil. Sebagian masyarakat ini lebih memilih membeli biji tumbuhan yang biasa dijual di pertanian, meskipun jangka waktu tumbuhnya lebih lama. Padahal, sebenarnya mencangkok itu tidak rumit dan akan berhasil jika kita tahu langkah-langkah yang benar. Lagi pula, hasil tumbuhan yang dicangkok akan sama persis dengan induknya. Perlunya pengetahuan tentang mencangkok sangat penting untuk semua orang. Baiknya menteri pertanian ataupun pemerintah memberikan bimbingan kepada para petani kebun ataupun seluruh masyarakat.

1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan pengetahuan pentingnya mencangkok bagi perkembang biakkan tumbuhan
2. Untuk memberikan keuntungan-keuntungan mencangkok
3. Untuk memberitahukan secara langsung cara mencangkok
4. Melakukan atau memperagakan cara mencangkok tanaman mangga

1.4 Manfaat
·         Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji
·         Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya.
·         Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk.
·         Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.
·         Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan.
II. Tinjauan Pustaka
Mencangkok adalah teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Teknik ini relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada dipohon induk (Prastowo, 2006).
Cangkok adalah proses perbanyakan tanaman dengan cara melukai cabang tanaman dan menutupnya dengan media cangkok, kemudian dari luka tersebut muncul akar (Ambarwati, 2007).
Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok yaitu produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya. Dan tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan. Sedangkan kerugian pembibitan dengan sistem cangkok yaitu pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering, tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang, pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong, dan dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini (Prastowo, 2006).
Pembungkus cangkok sangat dianjurkan untuk memakai pembungkus plastik. Kelebihan memakai plastik yaitu relatif lebih murah dan mudah diperoleh; kedap air sehingga media tetap basah dan tak perlu disiram; pembungkus dari plastik mudah dilepas; akar-akar yang baru tumbuh dalam cangkokan tidak akan putus karena tidak melekat di plastik (Rahardja & Wahyu, 2007).
Akar yang akan dicangkok harus berukuran sebesar pensil, usia sedang dengan tanda warna kulit kayu abu-abu putih, tidak hijau, dan tidak cokelat. Ranting harus dipilih yang sehat, tidak ada tanda-tanda kena amur atau serangan hama. Pengupasan kulit kayu akan memutus aliran zat makanan dari daun, sehingga zat makanan akan menumpuk di dekat sayatan atas dan merangsang pertumbuhan akar (Rahardja & Wahyu, 2007).


Metode Penyambungan
Metode Penyambungan   Menurut Ashari (1995) terdapat 2 metode penyambungan, yaitu sambung tunas dan sambung mata tunas.
1.Sambung Tunas/Grafting
Agar persentase jadi dapat memuaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan 
a.Batang atas dan batang bawah harus kompatibel.
b.Jaringan kambium kedua tanaman harus bersinggungan.
c.       Dilakukan saat kedua tanaman berada pada kondisi fisiologis yang tepat.
d.      Pekerjaan segera dilakukan sesudah entres diambil dari pohon induk.
e.       Tunas yang tumbuh pada batang bawah (wiwilan) harus dibuang setelah  penyambungan selesai agar tidak  menyaingi pertumbuhan tunas batang atas. Metode yang dikembangkan adalah sambung lidah (tongue grafting), sambung samping (side grafting), sambung celah (cleft grafting), sambung susu (approach grafting), dan sambung tunjang (inarching).
2.      Sambung Mata Tunas/Okulasi (Budding)
Masalah yang sering timbul dalam pelaksanaan teknik ini menurut Ashari (1995) adalah sukarnya kulit kayu batang bawah dibuka, terutama pada saat tanaman dalam kondisi pertumbuhan aktif, yakni pada saat berpupus atau daun-daunnya belum menua. Hal ini  berkaitan dengan kondisi fisiologis tanaman. Sebaiknya okulasi dilakukan saat tanaman dalam kondisi dorman.
Budding dapat menghasilkan sambungan  yang lebih kuat, terutama pada tahun-tahun pertama daripada metode grafting lain karena mata tunas tidak mudah bergeser. Budding juga  lebih ekonomis menggunakan bahan perbanyakkan, tiap mata tunas dapat menjadi satu tanaman baru. Entres harus segera digunakan untuk okulasi maupun uuntuk sambung, karena penundaan okulasi dan penyambungan lebih dari satu hari sejak pengambilan entres akan menurunkan presentase bibit jadi dan memperlambat pertumbuhan (Sumarsono, 2002).
Metode budding yang sering digunakan antara lain okulasi sisip (chip budding), okulasi tempel dan sambung T (T-budding). Pemilihan metode tergantung pada beberapa pertimbangan, yaitu jenis tanaman, kondisi batang atas dan batang bawah, ketersediaan bahan, tujuan propagasi, peralatan serta keahlian pekerja (Ashari, 1995).
Teknik okulasi yang pertama kali dipersiapkan adalah pengambilan entres dari pohon induk dilakukan sehari sebelum okulasi yaitu pada sore hari dimana kondisi lingkungan disekitarnya sedang cerah. Cabang-cabang yang digunakan sebagai sumber entris dipotong dengan gunting stek dengan jumlah mata tunas 5 buah per cabang. Potongan-potongan cabang sumber entris diikat menjadi satu dengan tali dan dibalut dengan kertas koran. Kemudian kumpulan cabang-cabang tadi diletakkan di tempat yang lembab. Beberapa jam sebelum okulasi, cabang-cabang sumber entris diambil dari pohon induk. Pada saat okulasi, entris diambil dari cabang sumber entris dengan menggunakan pisau okulasi. Bentuk dari irisan tersebut adalah bulat (Yusran, 2011).
Taksonomi dan Morfologi Mangga
Menurut Rukmana (1997), tanaman mangga termasuk dalam tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dengan biji tertutup (Angiospermae) dan berkeping dua (Dicotyledoneae).Tanaman mangga dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Devisi                    : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub devisi             : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas                     : Dicotyledoneae (biji berkepng dua)
Ordo                      : Sapindales
Famili                    : Anacardiaceae (mangga-manggaan)
Genus                    : Mangifera
Species                  : Mangifera indica L.






III. Metodelogi

3.1 Waktu dan Tempat
    Percobaan ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Bulan November di rumah tetangga saya di Perumahan Dalung Permai


3.2 Alat dan Bahan
    3.2.1 Alat:Pisau, Kursi, Tangga,  Plastik Bening
    3.2.2 Bahan:  Pohon Mangga, Tanah Subur dan Agak Basah

3.3 Cara Kerja
1. Pilihlah pohon yang unggul untuk dicangkok, kalau bias Carilah dahan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
2. Ukurlah dari batang pohong paling sedikit 10 cm
3. Kupaslah kulit dahan yang akan di cangkok sekelilingnya dengan panjang kupasan ± 5 cm.
4. Setelah selesai dikupas, keriklah lendir/cambium dengan perlahan agar kering
5. Tutuplah hasil kupasan dengan tanah
6. Selanjutnya, bungkuslah dengan plastik, lalu ikat kedua ujungnya agar tanah tidak jatuh.





IV. Hasil dan Pembahasan
 4.1 Hasil
            Hasil pencangkokan yang saya lakukan dengan menggunakan media tanaman plastic dengan kompos pada tanaman mangga tidak berhasil dan percobaan itu tidak tumbuh akar sma sekali.
4.2 Pembahasan
        Dari hasil percobaan bahwa ada beberapa faktor  yang menyebabkan kegagalan dalam mencangkok pohon mangga diantaranya adalah
1.Batang yang dicangkok, batang harus dalam kondisi baik atau tidak cacat, tidak terlalu tua maupun muda, berdiameter sesuai.
2. Faktor media, kondisi media meliputi ketersediaan unsur hara penunjang pertumbuhan akar, kelarutan zat hara, pH, tekstur, jumlah bahan organik.
3. Faktor  cahaya matahari, diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis yang hasilnya ditransmisikan ke seluruh jaringan melalui floem.
4. Fotosintesis, proses fotosintesis dapat pula mempengaruhi perkembangan akar.
5. Cuaca (Curah hujan)  dan kelembaban yang sesuai.
6. Teknik pencangkokan, pada batang yang dicangkok dihilangkan floemnya menyebabkan zat-zat hasil fotosintesis tidak dapat sampai ke perakaran tetapi terkumpul pada bagian atas cangkok, cadangan makanan tersebut digunakan tanaman untuk pertumbuhan akarnya
Sesuai dengan hasil pengamatan praktikum berhasil dalam proses pencangkokan. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari munculnya kalus pada batang yang dicangkok. Kelebihan dari mencangkok antara lain: sifat tanaman baru persis seperti induknya, Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat (± 4 tahun), dan waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat, 1-3 bulan. Kelemahan dalam mencangkok ini adalah tidak dapat dilakukan secara besar-besaran, bibit cangkok sulit bertahan hidup di daerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya pendek, serta perakaran tidak kuat untuk menopang berdirinya tanaman.
V.Kesimpulan


5.1 Kesimpulan
      Dari pemaparan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan bahwa menempel atau okulasi adalah salah satu jenis perbanyakan secara vegetatif  buatan. Cara memperbanyak tanaman dengan okulasi memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan stek dan mencangkok karena okulasi dilakukan pada tanaman dengan perakaran yang baik serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit dipadukan dengan tanaman yang mempunyai rasa buah lezat, tetapi mempunyai perakaran yang kurang baik. Salah satu tanaman yang dapat di okulasi adalah tanaman puring.
      Adapun kelebihan dan kelemahan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi. Kelebihannya adalah dapat diperoleh tanaman  dengan produktifitas  yang tinggi, ada beberapa warna di satu pohon, tanaman memiliki sifat yang baru, pertumbuhan tanaman yang seragam, penyiapan benih relatif singkat. Sedangkan kelemahannya adalah terkadang suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres) dan bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemungkinan kegiatan okulasi akan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

5.2 Saran
Dalam mengokulasi tanaman sebaiknya dilakukan pada saat kulit batang bawah maupun batang atas mudah dikelupas dari kayunya. Dan jangan melakukan okulasi pada saat musim hujan, sebab tempelan bisa kemasukan air. Apabila tempelan kemasukan air, kemungkinan keberhasilan okulasi sangat kecil . Dengan mengetahui syarat tanaman yang dapat di okulasi dan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan okulasi, hendaknya dapat dijadikan bekal baik oleh mahasiswa maupun masyarakat luas dalam mengokulasi tanaman sehingga kegagalan dalam mengokulasi tanaman dapat diminimalizir.


Daftar Pustaka
http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2014/05/makalah-perbanyakan-tanaman-mangga.html
http://atikagita.blogspot.com/2012/11/makalah-mencangkok-kata-pengantar.html
http://icuk-sugiarto.blogspot.com/2014/05/makalah-perbanyakan-tanaman-mangga.html
https://wukiresychaesarina.wordpress.com/2013/02/20/laporan-hasil-mencangkok-pohon-mangga-biology/
http://siskannajwa.blogspot.com/2014/02/mencangkok.html

Terimakasih Atas Kunjungannya.
Baca selengkapnya